Kader laktasi  di Padasuka Kota Bandung mendapat peningkatan manajemen laktasi pada masa pandemi COVID-19 guna menjaga ketahanan keluarga.

Kader laktasi di Padasuka Kota Bandung mendapat peningkatan manajemen laktasi pada masa pandemi COVID-19 guna menjaga ketahanan keluarga.

ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi karena mengandung antibodi yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan terus menyusui dengan makanan pendamping yang sesuai hingga usia dua tahun. Namun kekhawatiran untuk menyusui bayi pada ibu menyusui muncul pada masa pandemi COVID-19 ini. Kontak ibu dan bayi selama proses menyusui ditakutkan akan menularkan virus COVID-19. Hal ini menyebabkan timbulnya keraguan terhadap praktek pemberian ASI khususnya selama pandemi.

Hal tersebut melatarbelakangi urgensi dilakukannya upaya pendampingan pada ibu menyusui melalui peran kader laktasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen laktasi pada masa pandemi COVID-19 guna menjaga ketahanan keluarga. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai institusi Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Keperawatan melakukan  Program Pengabdian Masyarakat dengan kegiatan pelatihan kader kesehatan dengan kerjasama lintas sektoral untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia terutama generasi penerus bangsa.

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang manajamen laktasi pada masa pandemi COVID-19 dan melatih kader kesehatan untuk mampu memberikan penyuluhan dan menjadi fasilitator manajemen laktasi pada ibu dan masyarakat. Peserta pelatihan merupakan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Padasuka Kabupaten Bandung sebanyak 40 orang. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2021. Narasumber pada kegiatan PKM ini yaitu Konselor dari Puskesmas Padasuka dan Dosen Prodi Keperawaratan Universitas Pendidikan Indonesia. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah modul. Evaluasi kegiatan berupa pre test dan post tes serta sesi tanya jawab atau diskusi aktif. Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta pelatihan. Materi yang komprehensif terkait urgensi menyusui, upaya yang dapat dilakukan terkait praktek menyusui pada ibu yang terkonfirmasi positif maupun tidak, serta mekanisme penyimpanan ASI perah telah diberikan pada pelatihan tersebut sekaligus pemberian modul sehingga materi tetap dapat diakses meskipun pelatihan telah selesai.